Jumat, 25 September 2020

JAMINAN BAGI PENGAMAL AWRAD THARIQAH AT-TIJANIYYAH.

 Jaminan bagi pengamal Awrad Thariqah At Tijaniyyah.


Jaminan / Dhamanat bagi pangamal awrad Thariqah At Tijaniah yang sering dipermasalahkan oleh ulama Fiqh yg tidak mengerti Keutamaan Awrad umum maupun khusus dan diingkari pula oleh ahli ingkar tashawuf dan thariqah.


Sebagai contoh jaminan yang sering dipermasalahkan bahkan diingkari oleh sebagian ulama yang tidak mengerti thariqah atau oleh ulama yang ingkar thariqah adalah: Ihwan Tijani yang istiqamah dengan thariqahnya mendapat jaminan masuk surga tanpa hisab dan tanpa disiksa, dirinya, kedua orang tuanya, istri maupun anak-anaknya. 


Jawaban kami:

Jaminan tersebut sebenarnya sesuai dengan janji Allah SWT dalam Al Qur’anul Kariim juga berdasarkan hadits hadits Nabi Muhammad SAW:


Firman Allah SWT dlm Al Qur'an:


رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ ﴿ابراهيم:٤١﴾


“Ya Tuhan kami, berilah aku ampunan dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu'min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)"(QS. Ibrahim: 41).


Dalam ayat diatas, Allah SWT membimbing kita agar berdoa untuk keselamatan diri sendiri dan saudara saudara seiman seluruhnya tanpa kecuali. Jadi bukan hanya kedua orang tua dan keturunannya. Dlm ayat lain Allah SWT berfirman:


يَا عِبَادِ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ وَلَا أَنتُمْ تَحْزَنُونَ ﴿٦٨﴾ الَّذِينَ آمَنُوا بِآيَاتِنَا وَكَانُوا مُسْلِمِينَ ﴿٦٩﴾ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنتُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُونَ ﴿٧٠﴾﴿الزخرف: ٦٨- ٧٠﴾


"Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati” (68). “(Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri” (69). “Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan."(70) (QS. Az Zuhruf: 68-70)


وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ ﴿الطور:٢١﴾


“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya” (QS. At Thur: 21).


Hadits Nabi Muhammad SAW:

قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَعَدَنِيْ رَبِّيْ عَزَّوَجَلَّ أَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِيْ سَبْعِيْنَ ألْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلاَ عَذَابٍ، مَعَ كُلِّ ألْفٍ سَبْعُوْنَ ألْفًا وَثَلاَثُ حَثَيَاتٍ مِنْ حَثَيَاتِ رَبِّيْ عَزَّ وَجَلَّ (مسند إمام أحمد بن حنبل)


Rasulullah SAW bersabda: Tuhanku berjanji kepadaku bahwa ummatku akan masuk surga tanpa hisab dan tanpa disiksa sebanyak 70.000 (tujuh puluh ribu) orang, bersama setiap seribu orang tersebut, 70.000 (tujuh puluh ribu) orang, dan (ditambah) dengan tiga cidukan dari cidukan Tuhanku Yang Maha Mulya dan Maha Perkasa. (Musnad Imam Ahmad bin Hambal, hadits no. 22357)


قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إنَّ مِنْ أمَّتِيْ مَنْ يَشْفَعُ فِي الْفِئَامِ مِنَ النَّاسِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَشْفَعُ لِلْقَبِيْلَةِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَشْفَعُ لِلْعُصْبَةِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَشْفَعُ لِلْوَاحِدِ، حَتَّى يَدْخُلُوْا الْجَنَّةَ. (رَوَاهُ التُّرْمِذِيْ) وَزَادَ رَزَيْنُ (وَإِنَّمَا شَفَاعَتِيْ فِي أهْلِ الْكَبَائِرِ، وَإنَّهُ لَيُؤْمَرُ بِرَجُلٍ) (مسند إمام أحمد بن حنبل)


Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya sebagian dari ummatku ada yang bisa memberi syafaat terhadap banyak golongan, ada yang bisa memberi syafaat kepada Qabilah / sukunya, ada yang bisa memberi syafaat kepada keluarganya, ada yang bisa memberi syafaat kepada satu orang saja sehingga mereka semuanya masuk surga. (HR. Thurmudzi).


Dan Imam Razain dalam riwayatnya menambahkan: “Sesungguhnya syafaatku akan diberikan kepada ahli kabair (pelaku dosa dosa besar), dan hal tersebut akan dikuasakan (diwakilkan) kepada seorang laki laki (Wali Allah)”.


Catatan penting:

= 1 = “Sesungguhnya sebagian dari ummatku ada yang bisa memberi syafaat terhadap banyak golongan, ada yang bisa memberi syafaat kepada Qabilah / sukunya, ada yang bisa memberi syafaat kepada keluarganya”


Jaminan masuk surga tanpa hisab dan tanpa siksa bersama istri istrinya, anak anaknya dan kedua orang tuanya, sebenarnya sesuai Al Qur’an dan Haditds Nabi Muhammad SAW.


= 2 = “Sesungguhnya syafaatku akan diberikan kepada ahli kabair (pelaku dosa dosa besar), dan hal tersebut akan dikuasakan (diwakilkan) kepada seorang laki laki (Wali Allah)”.


Kami yakin pula bahwa isyarah dari makna hadits tersebut diatas (dikuasakan / diwakilkan) kepada seorang laki laki (Wali Allah)”. tertuju kepada guru kita Al Quthbi Al Maktum Abil Abbas Ahmad bin Muhammad At Tijani ra. yang mana ketika beliau mendapat amanat dari Rasulullah SAW untuk mengamalkan dan menyebarkan Thariqah Tijani yang mulya ini, beliau bertanya kepada Baginda Nabi Muhammad SAW: “Apa jaminan yang Tuan berikan kepada hamba dan orang yang mengikuti hamba?.. 


Nabi Muhammad SAW menjawab: Kamu adalah pintu rahmat Allah SWT bagi pelaku dosa dosa besar dan ahli maksiat yang ingin bertaubat dan kembali ke jalan Allah SWT”. 


Dari kitab yang sama juga ada hadits:


حَدَّثَنَا عَبْدُ الله قَالَ حَدَّثَنِيْ أَبِيْ قَالَ ثَنَا هَاشِمْ بِنْ اَلْقَاسِمِ قَالَ ثَنَا اَلْمَسْعُوْدِيْ قَالَ ثَنَي بَكِيْرُ بْنِ الأَخْنَسِ عَنْ رَجُلٍ عَنْ أَبِيْ بَكْرٍ اَلْصِّدِّيْقِ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُعْطِيْتُ سَبْعِيْنَ ألْفًا يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وُجُوْهُهُمْ كَالْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ وَقُلُوْبُهُمْ عَلَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ فَاسْتَزْدَتْ رَبِّيْ عَزَّ وَجَلَّ فَزَادَنِيْ مَعَ كُلِّ وَاحِدٍ سَبْعِيْنَ ألْفًا قَالَ أبُوْ بَكَرِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فَرَأيْتُ أنَّ ذَلِكَ آتِ عَلَى أهْلِ الْقُرَى وَمُصِيْبُ مَنْ حَافَاتَ الْبَوَادِيْ"(مسند إمام أحمد بن حنبل)


Bersabda Rasulullah SAW: ”Aku diberi (oleh Allah SWT) 70.000 (ummatku) akan masuk surga tanpa hisab. Wajah wajah mereka bagaikan bulan purnama, sedangkan HATI MEREKA BERADA DI HATI SEORANG LAKI LAKI (Wali Allah), kemudian Allah SWT memberi tambahan pada setiap orang (dari jumlah 70.000 tersebut) sebanyak 70.000 orang. Berkata Abu Bakar As Shiddiq ra. Maka aku melihat bahwa karunia tersebut diberikan kepada penduduk suatu kampung yang memenuhi seluruh lembah”.


Catatan penting:

Kalau kita hitung, dari jumlah 70.000 x 70.000 maka jumlah keseluruhannya sebanyak 4.900.000.000.- (empat milyar sembilan ratus juta).


Subhanallah wa tabaarokallaah... semoga kita tergolong pada jumlah tersebut.


HATI MEREKA BERADA DI HATI SEORANG LAKI LAKI (Wali Allah), 


Haqqul yaqin, Laki laki yang dimaksud adalah guru kita, Al Quthbi Al Maktum Ahmad bin Muhammad At Tijani ra. dimana pada posisi tersebut beliau juga dikenal sebagai HATI RASULULLAH atau QALBU MUHAMMADIYYAH. Yang merupakan wadah dari lautan Rahmat Allah SWT. (Rahmatan lil ‘alamiin).


Dan masih banyak hadits serupa yang menjelaskan dhamanat (jaminan) dari Allah SWT kepada Rasulullah SAW sebagai syafaat atas ummat beliau.


Kalau kita renungkan, andaikan seluruh ihwan Tijani dikumpulkan bersama istri istrinya, anak anaknya dan kedua orang tuanya, kami yakin jumlah seluruhnya tidak akan mencapai 1/3 (sepertiga) dari jumlah ummat Rasulullah SAW. yang mana menurut riwayat hadits yang kedua dalam rawi MAULID AD DIBA’I dinyatakan bahwa 1/3 ummat Rasulullah SAW akan masuk surga tanpa hisab, 1/3 masuk surga melalui hisab yang ringan dan 1/3nya lagi akhirnya masuk surga juga walaupun melalui hisab yang berat dan ketat.


Dengan demikian maka masuk akal / tidak mustahil bahkan wajar sekali apa yang dijanjikan Rasdulullah SAW kepada Sayyidi Syeikh Ahmad Tijani ra. bahwa ihwan Tijani beserta anak anaknya, istri istrinya dan kedua orang tuanya dijamin masuk surga tanpa hisab dan tanpa siksa berkat rahmat dan kasih sayang Allah SWT yang disebabkan tingginya martabat Sayyidi Syeikh ra. bukan karena kemulyaan dari masing masing pribadi ihwan tersebut.


Renungkan wahai saudaraku!!!....

Dalam satu haditsnya Rasulullah SAW bersabda:


مَنْ كَانَ أخِرُ كَلاَمِهِ: لآاِلَهَ اِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ (رواه البخاري ومسلم – صحيح)

“Barangsiapa yang kalimat terakhirnya (sebelum mati mengucapkan) Laailaaha illallah, maka dia masuk surga” (HR. Bukhari dan Muslim – Shahih).


Ini adalah jaminan dari Allah SWT, melalui lisan Al Amin Rasulullah SAW, bahwa orang yang sebelum mati (kalimat terakhir) yang dia ucapkan adalah Laailaaha illallah, maka dia dijamin masuk surga. 


Ingat !!!...CUKUP 1 KALI LAAILAAHA ILLALLAAH – MASUK SURGA.


Pertanyaannya: Bagaimana dengan para pengamal awrad Thariqah At Tijaniyyah yang mana mereka wajib istiqamah setiap hari:

1. Menjaga dan mengamalkan syariat Islam dengan baik dan istiqamah. terutama shalat lima waktu diawal waktu dan berjamaah.


2. Wajib beristighfar pagi dan sore 230 kali, bershalawat pagi dan sore 262 kali serta membaca dzikir laailaaha illallaah 300 kali. Lalu setiap jum’at sore wajib membaca laailaaha illallaah minimal 1000 kali.


3. Sangat ditekankan agar istiqamah shalat sunnah rawatib, tahajjud dan duha.


4. Sangat ditekankan agar selalu membaca Qur’an minimal 1 juz setiap hari sehingga setiap bulan minimal hatam 1 kali. Serta berbagai kebaikan lainnya dengan niat ibadah murni karena Allah SWT.


Kemudian dijanjikan oleh Rasulullah SAW melalui Sayyidi Syeikh Ahmad bin Muhammad At Tijani ra, kepada mereka (para pengamal istiqamah awrad Thariqah Tijani, bahwa DIRINYA, ISTRI, ANAK-ANAK SERTA KEDUA ORANG TUANYA MASUK SURGA TANPA HISAB. 


Apakah janji janji tersebut menyalahi syariat Islam (Alqur'an dan Hadits) yang suci ini?......


Jika menurut anda janji tersebut berlawanan dengan Al Qur'an dan Hadits, tolong tunjukkan dasar hukumnya!!!....


Ditulis oleh Syekh Muhammad Yunus A hamid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar